Apa Itu Database Pengertian, Tujuan, Sejarah, Koponen, Jenis – Dalam dunia programming kita tidak asing dengan istilah database
database sering digunakan untuk mengubah aplikasi statis menjadi dinamis, namun apakah hanya itu kegunaan database?
oleh karena itu sekarang MID Teknologi akan membahas lebih dalam mengenai database, yuk simak bersama-sama
Pengertian Data
sebelum kita masuk ke dalam pembahasan database, pertama kita harus mengenal dahulu apa itu data. data adalah sekumpulan fakta terkait suatu hal.
contoh: anda memiliki data pribadi berupa nama,umur,tinggi badan, berat,alamat dll.
gambar,suara,video,pdf,txt dan semua jenis file dihitung juga sebagai data.
Pengertian Database
database adalah sekumpulan data dan informasi yang disimpan secara rapih di sebuah penyimpanan agar mudah untuk diakses dan digunakan kembali.
Suatu database memiliki sistem manajemennya sendiri yang diberi nama DBMS (database management system). saat ini sudah banyak sekali contoh pemanfaatan dari database, bukan hanya di dalam bidang IT. bidang bidang lain sekarang juga sudah menggunakannya.
seperti contohnya dirumah sakit, dahulu setiap kali kita pergi kerumah sakit ataupun puskesmas, jejak medis kita akan disimpan di dalam map dan dimasukan ke dalam loker untuk digunakan kembali di lain waktu.
namun sekarang dengan adanya basis data, semua data tersebut disimpan di dalam server, yang tentunya membuatnya semakin mudah diakses dan semakin aman.
Pengertian database menurut Para Ahli
ada beberapa ahli yang mencoba mendefinisikan apa itu database menurut mereka sendiri, beberapa diataranya adalah:
Menurut Connolly dan Begg (2010), basis data adalah sebuah kumpulan data yang secara logis terkait dan dirancang untuk memenuhi suatu kebutuhan informasi dari sebuah organisasi.
Menurut Indrajani (2015), basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logis dan didesain untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh suatu organisasi.
Menurut Connolly dan Begg (2010), sistem basis data adalah kumpulan dari program aplikasi yang berinteraksi dengan basis data bersama dengan Database Management System ( DBMS ) dan basis data itu sendiri.
baca juga: pengertian RDBMS beserta contohnya
Sejarah database
pada saat pertama kali program komputer ditemukan, yaitu pada tahun 1950. komputer hanya digunakan sebagai kalkulator raksasa dan data yang di inputkan seperti nama,nmr telp,dll hanya diaggap sebagai inputan tanpa arti sama sekali. namun semakin berjalannya waktu, banyak perusahaan yang sadar akan pentingnya mengumpulkan data-data inputan tersebut.

akhirnya pada tahun 1960 Charles W. Bachman merancang sebuah dbms pertama untuk menangani hal tersebut. disusul dengan IBM yang juga membuat dbms buatan mereka sendiri yang diberi nama IMS.
karena semakin hari data yang dikumpulkan semakin banyak. akhirnya pada pertengahan 1960-an para developer dituntut kembali untuk merancang sebuah dbms yang memiliki kecepatan untuk mengatur dan mengambil data dari dalam database. dan akhirnya dikembangkan lah Common Business Oriented Language (COBOL) untuk membuat standarisasi database pada saat itu dan keluarlah CODASYL sebagai standar pertama sebuah basis data.

CODASYL adalah sistem yang cukup rumit karena data masi beraturan dan disusun rapih, dan membutuhkan pelatihan untuk menggunakannya. pemanggilan data pada saat itu bisa dilakukan dengan 3 cara yaitu:
- Menggunakan Primary key
- Mencari menggunakan relasi dari satu record ke record lainnya
- Mencari data dengan teknik sequential dimana semua data si scan hingga ketemu data yang diinginkan.
barulah pada tahun 1970 Edgar Codd yang bekerja untuk IBM mengeluarkan sebuah paper yang berjudul “A Relational Model of Data for Large Shared Data Banks”.
dalam makalah ini dia membuat sebuah metode baru untuk mengumpulkan data, yaitu dengan menggunakan tabel sabagai saran pengumpulan data, agar data tersebut tersusun rapih dan mudah untuk dicari.
namun sayangnya IBM tidak tertarik untuk menciptakan sistem yang dibuat oleh Edgar Codd, sampai di tahun 1973 Michael Stonebraker dan Eugene Wong mencoba untuk menerapkan penemuan dari Edgar Codd dan keluarlah bahasa query pertama yang disebut QUEL yang ternyata lebih simple dan lebih cepat.
IBM pun akhirnya tertarik untuk ikut mengembangkannya sampai akhirnya keluar bahasa query SQL pada tahun 1974. 1976 Entity Relation ditemukan dan RDBMS mulai dikembangkan dan pada tahun 1980 RDMS sudah digunakan oleh banyak orang.
pada tahun 1985 seiring dengan perkembangan object oriented programming, para ilmuan kembali mengembangakan Object Oriented DBMS.
tahun 1991 Microsoft access keluar dan merajai pasar aplikasi DBMS.
tahun 1995 DBMS pertama kali bisa digunakan secara online dan bisa menangani berbagai user dari seluruh dunia.
selengkapnya tentang sejarah database kamu bisa baca di sini
Fungsi / Tujuan Dibuatnya Database
dibalik pembuatan suatu hal pasti ada suatu tujuan yang ingin dicapai. belajar dari sejarah diatas, ada beberapa hal yang ingin dicapai dibalik pembuatannya yaitu:
- Ketersedian (avability)
- Kecepatan (speed)
- Efisiensi ruang (space)
- Keakuratan (Accuracy)
- kelengkapan (completeness)
- keamanan (security)
- kemudahan berbagi (sharebility)
1. Ketersedian (Avability)
Database dirancang untuk memenuhi ketersedian data kapanpun dan dimanapun saat dibutuhkan. tidak hanya terikat dalam satu lokasi atau media penyimpanan tertentu
2. Kecepatan (Speed)
Database membuat kita bisa mendapatkan data yang dibutuhkan dengan waktu yang relatif cepat, tidak seperti cara tradisional yang menggunakan kertas dan memakan waktu yang cukup lama untuk mencari data yang dimaksud.
3. Efisiensi Ruang (Space)
selain kecepatan dalam meakses suatu data, basis data juga membuat penyimpanan data menjadi ringkas. hanya dibutuhkan setidaknya satu komputer untuk menampung segala data di satu organisasi.tidak seperti cara tradisional dimana kita menyimpannya di dalam rak-rak arsip.
4. Keakuratan (Accuracy)
Keakuratan dalam menemukan suatu data juga meningkat, dimana data akan disimpan secara otomatis di tempat yang sudah ditentukan. dan saat kita membutuhkannya kita hanya perlu mengoper kuncinya dan data tersebut bisa kita gunakan.
kesalahan pengambilan data dapat ditekan dengan penggunaan database, kecuali jika kita salah menginput suatu data.
5. Kelengkapan (Completeness)
Database menawarkan kelengkapan kepada penggunanya, dimana semua data dapat disimpan secara cepat di satu tempat penyimpanan. dan kita tidak memerlukan komputer tambahan bila ingin menambahkan data baru.
6. Keamanam (Seccurity)
Kemanan menjadi faktor yang sangat riskan dalam penyimpanan data, oleh karena itu database hadir dengan segala macam fitur keamanannya, anggap saja seperti CORS, TOKEN, Role Access dll.
7. Kemudahan Berbagi (Sharebility)
Database di suatu server bisa diakses kapan pun, dimanapun,dan di device apapun. tidak ada batasan untuk membagikan data di tempat yang dibutuhkan.
Pengguna Database

dalam menjalankan database, user dibedakan menjadi menjadi beberapa golongan yaitu:
- Database Administrator.
- Scurity Officer
- Application Administrator
- Database User
- Network Administrator
1. Database Administrator
Database administrator adalah orang yang mengatur seluruh sistem yang ada di database seperti:
- Menginstal ataupun mengupdate database
- melakukan backup atau restored data
- melakukan maintance
- memodifikasi struktur data
- dll
2. Security officer
Security Officer adalah orang yang menjaga dan mengawasi database agar tidak terjadi pencurian data ataupun hal lain yang tidak diinginkan, beberapa pekerjaan security officer
- Menjaga basis data dari serangan hacker
- Mendaftarkan pengguna khusus.
- memeberikan hak akses kepada pengguna khusus.
- dll
3. Application Developer
Application Developer adalah orang yang mendesain dan merancang database yang akan digunakan beserta seluruh sistem dan aliran datanya.beberapa tugas Application Developer
- Mendesain aplikasi Database
- mendesain seluruh aliran data dan segala sistem yang berlangsung di dalam basis data
- Memperkirakan perangkat apa saja yang dibutuhkan
- memperbaiki database jika terjadi kesalahan / error
- memperkuat kemanan data dari dalam aplikasi.
- dll
4. Network Administrator
Network Administrator adalah orang yang mengatur jaringan dari suatu database, dan memastikan bahwa database dapat diakses di semua lokasi yang membutuhkannya.
5. Database User
Database User adalah orang yang akan mengkonsumsi data yang sudah disimpan(User). biasanya database dapat diakses dari aplikasi yang terhubung ke database tersebut.
Ciri-Ciri Database
Ada 3 ciri utama dari database yaitu:
- Data disimpan ke dalam suatu Hardisk,ssd,floppy disk atau tempat penyimpanan lainnya.
- Dapat memanipulasi data yang ada di dalamnya seperti CRUD (Create,Read,Update,Delete)
- Data yang disimpan terpisah dari program, sehingga data dapat digunakan di banyak aplikasi sekaligus(tidak berlaku bagi sqlite)
Jenis -Jenis Database
Ada setidaknya 12 jenis atau tipe database yang digunakan, diantaranya
- Operational Database
- Analytical Database
- Data Warehouse
- Distributed Database
- End-User Database
- ExternaFnel Database
- Hypermedia Database
- Navigational Database
- In-Memory Database
- Document oriented Database
- Real Time Database
- Relational Database
1. Operational Database
basis data operasional adalah basis data yang menyimpan semua rinci operational sebuah perusahaan / organisasi.ini juga biasa disebut dengan subject-area database (SADB) contoh dari penggunaanya antara lain: database pelanggan,pribadi,inventaris,barang dll.
2. Analytical Database
Analytical Database adalah sebuah basis data yang menyimpan data dalam bentuk historis atau metrik, contohnya adalah kinerja penjualan, jumlah pengguna dari waktu ke waktu, dll.
3. Data Warehouse
Data Warehouse adalah sebuah tempat penyimpanan data yang sangat besar, yang datanya berasal dari seluruh bidang di dalam suatu organisasi/industri serta ditambah data dari penyimpanan external. database jenis ini dibutuhkan oleh perusahaan besar yang sudah berurusan dengan big data. selengkapnya tentang data warehouse bisa kamu baca di
baca : apa itu data warehouse
4. Distributed Database
Distributed database adalah basis data yang menyipan data-data dari setiap cabang di sebuah industri. ini juga biasa disebut dengan data mart. ini bisa menjadi supply data ke dalam data warehouse.
5. End User Database
End user database adalah jenis basis data yang menyimpan informasi yang siap untuk disampaikan kepada user. database ini tidak menyimpan data mentah.
6. External Database
External Database adalah sebuah basis data yang tidak disimpan di dalam suatu sistem yang sama dengan data lainnya. melainkan data disimpan di tempat lain dan bisa diakses dengan koneksi khusus.
7. Hypermedia Database
ini adalah sebuah database yang adanya di dalam website yang berguna untuk menentukan tujuan dari sebuah link, dan konten apa saja yang akan ditampilkan kepada user seperti text,foto,audio,video,dll
8. Navigational Database
Navigational database adalah basis data yang menggunakan full queries untuk melihat data, semua data akan dicari berdasarkan objek relasinya hingga data tersebut ditemukan.
9. In-Memory Database
In-Memory database adalah pangkal data yang bersifat temporary, jika komputer di matikan maka data tersebut hilang, karena data-data tersebut disimpan di dalam Random Access Memory. database jenis ini diperlukan oleh aplikasi yang memerlukan perhitungan sangat cepat dan data tidak diperlukan di kemudian hari.
10. Document Oriented Database
Document Oriented database dirancang untuk aplikasi yang beriorientasi terhadap dokumen. semua data tidak disimpan ke dalam tabel, malinkan disimpan hanya dalam bentuk document yang berbeda. ini adalah kebalikan dari Relational Database(RDBM)
11. Real-time Database
Realtime database adalah basis data yang berjalan secara realtime dengan speed yang sangat cepat. dia menerima dan mengimplementasikan datanya secara bersamaan. contoh dari penggunaannya adalah pasar saham yang terus update setiap detiknya. diperlukan komputer berkekuatan tinggi untuk menggunakan pangkalan data ini.
12. Relational Database
ini adalah database yang paling sering kita temukan. RDBM menggunakan data yang terstruktur rapih agar mudah ditemukan. biasanya ia mengimplementasikan datanya dalam bentuk tabel entitas sehingga mudah untuk dilihat dan digunakan.
Komponen utama suatu Database
Database terdiri dari sejumlah komponen, jika salah satu saja tidak terpenuhi maka sistem tersebut tidak bisa dikategorikan sebagai Database yaitu:
- Hardware
- Sistem Operasi
- Database
- User
1. Hardware
Untuk menjalankan suatu Database kita memerlukan hardware yang mempuni. kesalahan sedikit saja yang terjadi pada hardware, bisa menyebabkan DBMS rusak dan membuat data menjadi corrupt.
komponen Hardware yang paling penting dalam suatu Database adalah memori sekunder (hardisk,ssd,flopy disk dll) karena kesalahan pada hardware ini akan menyebabkan kerusakan data. oleh karena itu biasanya kita melakukan sequential backup untuk berjaga jaga jika suatu saat data tsb hilang.
2. Sistem operasi (oprating system)
DBMS akan berjalan diatas suatu sistem operasi. tanpa adanya sistem operasi maka Database tidak bisa di jalankan. sistem operasi akan disesuiakan dengan dengan spesifikasi hardware ataupun kebutuhan databasenya.
untuk penggunaan developing suatu aplikasi biasanya kita akan menggunakan sistem operasi biasa seperti windows,macos,linux dll.
tapi setelah sistem tersebut siap untuk digunakan sebagai database server maka kita akan mengganti sistem operasinya menjadi server oprating system seperti windows server,fedora server, dll
3. Database
seperti yang saya katakan diatas bahwa Database adalah sebuah software yang mengontrol suatu database. jadi tanpa adanya basis data maka Database tidak bisa berjalan
4. User
Komponen terakhir dari suatu database adalah user. semua data yang akan kita kumpulkan akan digunakan oleh user dan dihasilkan oleh user. tanpa adanya user maka tidak ada data. tanpa data maka tidak ada Database.
user biasanya menggunakan Database dengan perantara aplikasi ataupun tools lain. hal ini dimaksudkan agar user tidak bisa melihat seluruh data dari suatu basis data.
Jenis-Jenis Database Management System

ada 4 jenis DBMS berdasarkan modelnya yaitu:
1. Hirarchical
Dalam Dbms jenis ini data model akan disusun dalam struktur yang mirip seperti pohon. data disimpan dalam format hirarki. dan di representasikan seperti hubungan parent and child. data parent akan memiliki banyak child dan child bisa menjadi parent lagi yang memiliki banyak child.
2. Network
jenis ini adalah peningkatan dari hirarchical dimana setiap child bisa memiliki banyak parent. model ini bisa mempresentasikan hubungan data yang lebih kompleks seperti relasi many-to-many. dalam dbms jenis ini entitas akan diatur dalam bentuk grafik dan bisa diakses melalui hubungannya.
3. Relational
dbms jenis ini sudah menggunakan database bertipe reational (RDBM) Dimana setiap entitas akan dipresentasikan dalam bentuk tabel. data data tersebut dapat dimanipulasi menggunakan structur query language (SQL). ini adalah dbms yang paling sering digunakan.
4. Object Oriented
Dalam Object-oriented Model data disimpan dalam bentuk objek. Struktur yang disebut kelas yang menampilkan data di dalamnya. Ini mendefinisikan database sebagai kumpulan objek yang menyimpan nilai dan operasi anggota data.
Tahapan perancangan Database

secata garis besar ada 3 proses perancangan basis data namun proses tersebut dapat di jabarkan lagi mejadi 6 tahap yaitu
- Requirments Analysis
- Database Designing
- Implementation
1. Requirments Analysis
Dalam proses ini kita akan menganalisis segala kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sebuah database, mulai dari entitas yang diperlukan, kapasitas disk dll.
proses ini dibagi menjadi 2 tahapan yaitu
- Planning – pada tahap ini kita akan menganalisis kebutuhan system seperti hardware dan software.
- System Definition – pada tahap ini kita akan menganalisis ruang lingkup dari suatu database, seperti aliran data, batasan batasan dan role access yang diperlukan.
2. Database Designing
pada proses ini kita akan membuat sebuah model basis data berdasarkan hasil analisi yang telah kita lakukan sebelumnya.
proses ini dibagi menjadi 2 tahapan yaitu:
- Logical Model – disini kita akan mendesain seluruh entitas, relasi antar object, aliran data dan segala logic yang ada di dalam database. tahapan ini sangat penting apalagi jika si client memerlukan dokumentasi dari database yang dibuat. kita bisa menggunakan ERD, DFD, EER atau sistem modelling lainnya
- Physical Model – setelah kita membuat designnya di logical model dan sudah fix untuk digunakan, di tahap inilah seluruh design tersebut akan di implementasikan di dalam database. kita akan membuat seluruh entitas,relasi serta query di dalam DBMS.
3. Implementation
diproses ini kita akan melakukan implementasi database yang sudah di deploy untuk mengecek apakah terjadi error atau tidak.
proses ini dibagi menjadi 2 tahapan yaitu:
- Data Conversion and loading – di tahapan ini database mulai diisi dengan data yang sudah dikumpulkan sebelumnya atau data dari database yang sudah digunakan sebelumnya.
- Testing – di tahapan ini database yang sudah berisi data akan di test dengan menjalankan seluruh sistem yang sudah dibuat sebelumnya. pengetesan ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada kesalahan sistem atau tidak. jika ternyata terjadi kesalahan maka kita akan mengulang lagi prosesnya untuk memperbaiki kesalahan tersebut.
Contoh Penggunaan Database
- Bank : basis data digunakan untuk mengelola data nasabah, akunting, semua transaksi perbankan.
- Bandara: Pengelolaan data reservasi, penjadwalan.
- Universitas : Pengelolaan pendaftaran mahasiswa baru, alumni dan mahasiswa aktig
- Penjualan : Pengelolaan data customer, produk, penjualan.
- Pabrik : Pengelolaan data produksi, persediaan barang, pemesanan, agen.
- Kepegawaian : Pengelolaan data karyawan, gaji, pajak.
- Telekomunikasi : Pengelolaan data tagihan, jumlah pulsa.
Itulah yang dapat MID Teknologi sampaikan mengenai Apa Itu Database Pengertian, Tujuan, Sejarah, Koponen, Jenis, semoga bermanfaat

Adinata is a tech expert and content creator experience more than 5 years on networking, coding and managed cloud vps server